Anggaran bidang pendidikan itu terdiri atas anggaran untuk Departemen Pendidikan Nasional Rp 51,9 triliun, anggaran pendidikan Rp 69 triliun, tambahan anggaran pendidikan Rp 46,1 triliun serta anggaran yang ada dalam Dana Alokasi Umum untuk pemerintah provinsi sekitar Rp 20 triliun. Kenaikan anggaran bidang pendidikan di antaranya akan digunakan untuk menaikkan tunjangan fungsional guru menjadi minimal Rp 2 juta per bulan.
Sekolah-sekolah kejuruan mendapat perhatian pemerintah. Untuk menyiapkan tenaga-tenaga kerja terampil guna semakin menunjang pertumbuhan industri, pemerintah juga akan meningkatkan mutu sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK). Kesejahteraan para peneliti juga akan ditingkatkan. Dan akan lebih banyak lagi beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi.
Tidak hanya kalangan guru dan peneliti yang kesejahteraannya akan ditingkatkan. Pemerintah pun merencanakan akan menaikkan gaji dan pensiunan PNS, TNI/Polri rata-rata 15 persen. Dengan kenaikan ini, maka PNS golongan terendah akan mendapatkan take home pay minimal Rp 1,7 juta per bulan. Bahkan pemerintah juga berencana akan memberikan gaji ke-13.
Walaupun agak terlambat, kita patut bersyukur, akhirnya pemerintah mau juga mendengarkan perjuangan kalangan pendidik. Selama ini, pemerintah memang agak pelit untuk mengalokasikan anggarannya untuk kepentingan pendidikan. Bahkan, dalam APBN sebelum 2008 pun, anggaran untuk menyiapkan kualitas sumber daya manusia ini masih di bawah 15 persen.
Kita juga pantas mengucapkan selamat kepada Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan beberapa individu guru yang telah berhasil menekan pemerintah sehingga mau mengalokasikan anggarannya sebesar 20 persen untuk pendidikan setelah gugatan PGRI ke Mahkamah Konstitusi dikabulkan dan MK menyatakan bahwa APBN-P 2008 bertentangan dengan UUD 1945, karena rasio anggaran pendidikan hanya 15,6 persen.
Kita berharap, dengan anggaran Rp 224 triliun, dunia pendidikan Indonesia akan lebih maju lagi. Dengan kenaikan gaji pokok dan tunjangan fungsional, diharapkan para guru akan lebih giat lagi mengajar dan mendidik seluruh siswanya agar menjadi siswa yang berkualitas. Dengan banyaknya beasiswa, akan semakin banyak lagi anak-anak cerdas yang bisa menyelesaikan pendidikannya minimal hingga ke jenjang S-1 walaupun orang tuanya tidak mampu.
Selama ini tingkat kesejahteraan guru di republik ini memang sangat rendah, sekalipun dibandingkan dengan guru-guru di Malaysia atau Singapura. Tidak sedikit guru yang menyambi menjadi pedagang, tukang ojek, dan lainnya, hanya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan keluarganya. Akibatnya perhatiannya terhadap perkembangan kualitas anak didiknya menjadi terabaikan. Dan sekarang hal ini tidak harus terjadi lagi.
Burhan Nasution
Jl. Walisongo X/9 Bojonggede Bogor
Sumber
Testimonial
Sekolah Binaan
Top Menu
Mensyukuri Anggaran Pendidikan
Label:
Opini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
Kalau guru gajinya untuk makan sehari2 aja gak cukup, gimana mereka mau mendidik maksimal. aku liat Ada beberapa sekolah gratis(inpres) tapi kinerja para tenaga pendidik sangat jauh dari harapan. Sebenarnya aku bisa maklum. Lah wong pemerintah aja pelit sama mereka, cemana mereka gak pelit tenaga. Semoga dngan adanya perhatian dari para pemerintah pendidikan di indo bisa semakin maju
iya emang ,,,
tapi jangan selalu ambil dr segi sepihak ajah mungkin pemerintah bukannya pelit tapi dah maksud tertentuu
wkkwkkw
Post a Comment