Workshop Pemetaan Kondisi Geografis Nasional Untuk Solusi Infrastruktur Jejaring e-Pendidikan
Pustekkom Kemdiknas, pada tanggal 9–11 Juni 2011 telah mengadakan Workshop Pemetaan Kondisi Geografis Nasional Untuk Solusi Infrastruktur Jejaring e-Pendidikan, yang diselenggarakan di Hotel Salak, Bogor. Kegiatan ini bertujuan diskusi dan tukar informasi mengenai pengembangan data spatial pendidikan di Indonesia. Data spatial tersebut dipandang penting karena pengambilan kebijakan mengenai pendidikan dapat diambil lebih cepat dan akurat dengan bantuan data spatial.
Kegiatan ini dibuka oleh Kapustekkom - Dr. Ir. Ari Santoso, DEA., Beliau memberikan pengarahan bahwa pemetaan kondisi geografis (data spatial) ini merupakan rekomendasi panja TIK DPR, dimana DPR memandang perlu adanya suatu pemetaan kondisi geografis sehingga penyaluran bantuan TIK bagi daerah-daerah yang memerlukannya tepat sasaran.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan pengembangan data spatial oleh PDSP (Pusat Data Statistik Pendidikan). PDSP sejauh ini telah mengembangkan data spatial pendidikan untuk daerah Jawa, Bali, dan Sumatera. Data-data ini bahkan sudah dapat ditampilkan secara online. Dengan data yang sudah dikembangkan oleh PDSP Pustekkom ingin melakukan kerja-sama dengan memasukkan data-data yang relevan mengenai infrastruktur dan pemanfaatan TIK. Tidak perlu membangun data spatial dari awal, Pustekkom cukup menambah layer pada data yang telah dikembangkan oleh PDSP. Selain PDSP, Pustekkom juga berkoordinasi dengan Ditjen Dikdas, Ditjen Dikmen, Ditjen PAUDNI, serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Selain unit-unit yang disebutkan di atas, hadir pula beberapa narasumber dari Pusdatinkomtel Kementerian Dalam Negeri, Bakosurtanal, Prof. Marsudi (Rektor Universitas German Swiss University), Dr. Agung Harsoyo (pakar TI dari ITB). Dari Pusdatinkomtel Kemdagri Pustekkom mendapatkan informasi dan pengalaman bagaimana membangun dan memelihara jaringan TI besar berskala nasional. Dari Bakosurtanal Pustekkom mendapatkan informasi dan pengalaman bagaimana membangun data spatial yang luas. Sementara Prof Marsudi menjelaskan bagaimana mengukur pemanfaatan TIK di sekolah, dan Dr Agung Harsoyo memberikan tambahan informasi mengenai pengembangan data spatial.
Kegiatan diakhiri dengan forum discussin group oleh para peserta untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar pemetaan kondisi geografis bagi pendidikan dapat terealisir dan dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber informasi maupun sebagai alat pengambilan kebijakan bagi pendidikan.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan pengembangan data spatial oleh PDSP (Pusat Data Statistik Pendidikan). PDSP sejauh ini telah mengembangkan data spatial pendidikan untuk daerah Jawa, Bali, dan Sumatera. Data-data ini bahkan sudah dapat ditampilkan secara online. Dengan data yang sudah dikembangkan oleh PDSP Pustekkom ingin melakukan kerja-sama dengan memasukkan data-data yang relevan mengenai infrastruktur dan pemanfaatan TIK. Tidak perlu membangun data spatial dari awal, Pustekkom cukup menambah layer pada data yang telah dikembangkan oleh PDSP. Selain PDSP, Pustekkom juga berkoordinasi dengan Ditjen Dikdas, Ditjen Dikmen, Ditjen PAUDNI, serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Selain unit-unit yang disebutkan di atas, hadir pula beberapa narasumber dari Pusdatinkomtel Kementerian Dalam Negeri, Bakosurtanal, Prof. Marsudi (Rektor Universitas German Swiss University), Dr. Agung Harsoyo (pakar TI dari ITB). Dari Pusdatinkomtel Kemdagri Pustekkom mendapatkan informasi dan pengalaman bagaimana membangun dan memelihara jaringan TI besar berskala nasional. Dari Bakosurtanal Pustekkom mendapatkan informasi dan pengalaman bagaimana membangun data spatial yang luas. Sementara Prof Marsudi menjelaskan bagaimana mengukur pemanfaatan TIK di sekolah, dan Dr Agung Harsoyo memberikan tambahan informasi mengenai pengembangan data spatial.
Kegiatan diakhiri dengan forum discussin group oleh para peserta untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar pemetaan kondisi geografis bagi pendidikan dapat terealisir dan dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber informasi maupun sebagai alat pengambilan kebijakan bagi pendidikan.
0 komentar:
Post a Comment